Asahan-TurangNews.COM.
Sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Asahan yang mengatasnamakan Masyarakat Asahan Peduli, Sabtu (04/02/2022) ditempat biasa mereka nongkrong, rumah makan Anapa 126, jalan lintas Sumatera, duduk bareng berdiskusi dan berdialog guna membahas kegiatan IMTAQ yang merupakan salah satu badan yang menangani kegiatan keagamaan Islam DiKabupaten Asahan.
Seperti sama-sama diketahui jika IMTAQ adalah salah satu program dari almarhum Taufan Gama Simatupang (Buya) saat almarhum menjabat Bupati Asahan pada masa itu, dengan Perbup yang dikeluarkan almarhum maka IMTAQ mulai berjalan, namun sangat disayangkan niat mulia dari almarhum Buya yaitu IMTAQ sepertinya tidak mengenak ke masyarakat atau keluar jalur dari tujuan awal, pasalnya sejauh ini masyarakat Asahan tidak paham persis tujuan dan program dari IMTAQ sendiri.
Seperti yang sama-sama diketahui bersama, jika kegiatan IMTAQ selama ini hanya berkutat disaat bulan Ramadhan dengan kegiatan safari Ramadhan, pelaksanaan MTQ, dan terakhir penyusunan jadwal ustadz yang mengisi ceramah di Masjid Agung Aburizal Bakrie kisaran, yang mana sama-sama diketahui bersama jika ketiga kegiatan tersebut adalah kegiatan yang ada dananya.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat yang memang selama ini sudah mengikuti kegiatan IMTAQ, Ketua DPP LEPPAS Asahan, Andi Kunefi Lubis SPdi, "Kita belum pernah lihat gebrakan dari Program IMTAQ yang memang benar-benar karya dari IMTAQ sendiri, selama ini IMTAQ hanya mengimpor dari kegiatan yang sudah ada, kita belum pernah lihat kegiatan yang bisa membuat masyarakat Asahan ini benar-benar terbantu dari adanya program IMTAQ," ucap Andy.
Ditambahkannya lagi, "selain kegiatan yang memang benar-benar tidak ada dananya, belum pernah kita dengar itu, selama ini kegiatan IMTAQ hanya mengurusi kegiatan yang ada dananya saja, termasuk MTQ, DiKabupaten lain tidak ada IMTAQ bisa koq mereka melaksanakan MTQ bahkan hasilnya bisa lebih bagus dari kabupaten Asahan," ucap Andy Kunefi Lubis.
Sementara itu menurut salah satu wartawan yang selalu aktif mengikuti kegiatan IMTAQ, Melky Gunawan Damanik, "sebenarnya IMTAQ tidak perlu adalah jika cuma bikin masyarakat bingung saja, kenapa tidak, sudah cukup banyak koq wadah agama Islam di Asahan ini, ada MUI dan LPTQ,Binmas Islam jadi rasanya sudah cukup lah," ucap Melky dari Media Klewang news.com.
Lain lagi keterangan dari Supri Agus, yang merupakan ketua DPC AWDI (Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia) untuk kabupaten Asahan, "kalau kita telaah dari pengertian IMTAQ adalah "Iman dan Taqwa", lantas sangatlah tidak cocok dengan apa yang sudah kita lihat, jika mendengar dan menganalisa dari ustadz Andy Kunefi Lubis tadi, dimana mereka (IMTAQ) bergerak jika ada dananya saja, selesai itu sudah, termasuk tentang berebutnya para pengisi ceramah untuk bisa khutbah di Masjid Agung Aburizal Bakrie semata-mata karena honornya cukup fantastis, Rp. 500.000/khutbah, kesemua itu dimana letak Iman dan Taqwa mereka," ucap Supri Agus.
Selanjutnya Supri Agus menambahkan, "Dalam waktu dekat ini, kami dari AWDI DPC Asahan akan bersilaturahmi ke ketua IMTAQ untuk mencari tahu tentang program-program yang telah mereka susun untuk kami sampaikan kemasyarakat Asahan, sehingga tidak ada yang merasa di rugikan dari adanya IMTAQ di Asahan ini, mengingat saat inikan sudah zamannya keterbukaan publik, semua berhak tahu, sehingga kita tidak berandai-andai kemana dana yang katanya IMTAQ menerima sejumlah dana dari Pemkab Asahan, sementara masyarakat luas tidak tahu persis apa yang sudah IMTAQ kerjakan dari kucuran dana tersebut," ucap Supri Agus.
Semoga kedatangan tim DPC AWDI Asahan nanti mendapatkan respon yang positif dari ketua IMTAQ Asahan.
Redaksi***
TurangNews.COM.