ACEH TAMIANG-TURANGNEWS.COM-"Pelanggan saya bukan hanya di dalam Kabupaten Aceh Tamiang saja, akan tetapi dari luar daerah juga ada dan sengaja datang untuk berkencan denganku".
Itulah sekelumit kalimat yang diucapkan oleh "Miss X" salah seorang wanita muda yang masih berusia belasan tahun berprofesi sebagai penjaja seks komersial di Kabupaten Aceh Tamiang. Minggu (27/02/2023)
Saat Dikonfirmasi melalui telepon seluler kepada awak media turangnews.com, dalam investigasinya, miss X menceritakan bahwa, untuk mempromosikan dirinya kepada para "lelaki hidung belang ", ia menggunakan akun media sosial yang berwarna hijau(wechat) agar mempermudah untuk menarik perhatian para pelanggannya.
Melalui aplikasi tersebut, Miss X dengan mudah menawarkan dirinya kepada para lelaki hidung belang sehingga perbuatannya itu luput dari sorotan publik.
Ia juga mengaku, bahwa pekerjaannya itu dilakukannya karena terpaksa dan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya..
Jika ada pelanggan dan di boking, saya dibawa ke salah satu hotel yang berada di daerah kawasan Besitang Kabupaten Langkat, karena disana lebih aman dan sama sekali tidak ada razia, sebut Miss X seraya mengatakan bahwa dirinya telah dua tahun terjerumus kedalam lembah hitam itu.
Selain itu, kata Miss X, pekerjaan itu dilakukannya setelah dirinya mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah tirinya.
Sejak saya diruda paksa oleh ayah tiri, seakan-akan saya sudah tidak punya harga diri lagi dan terjerumus kedalam dunia lembah hitam, meskipun saat ini ayah tirinya telah mendekam dalam sel tahanan, tutur Miss X penuh kesal.
Saat disinggung soal Aplikasi yang digunakan untuk menjajakan dirinya, miss X menjelaskan bahwa Aplikasi yang berwarna hijau itu saat ini memang sedang digemari oleh para penjaja seksual.
"Saya dan kawan-kawan menggunakan aplikasi hijau (wechat) itu untuk pasang promosi karena sebagian para lelaki hidung belang juga menggunakan Aplikasi itu untuk mencari teman kencannya," ungkap Miss X sembari mengatakan bahwa tarif untuk sekali kencan mencapai Rp. 300.000 - 500.000. (REN)
