salah satu tuitan pengguna Facebook yang keberatan adanya kegiatan Dugem di kota Kisaran, khususnya di bulan Ramadhan, Sabtu (25/03/2023). Photo : izin dari pemilik akun Facebook.
ASAHAN-TURANGNEWS.COM - Mengutip adanya informasi melalui akun Facebook yang di unggah hari Sabtu (25/03/2023) sekira pukul : 07.15 WIB, dimana dalam tulisannya Akun Facebook di tuliskan "Astagfirullah Al Azim, Hebat betul tempat ini disaat yg lain istirahat lokasi ini tetap mengeluarkan musik Dugem, siapa sebenarnya yang punya yah, sehingga yang Asli aja tutup dia tetap Eksis," tulis Bambang S di akun Facebooknya.
Berbagai reaksi negatif datang dari Netijen, dan rata-rata Komentar Netijen meminta Aparat Penegak Hukum (APH), Khususnya Kapolres Asahan bersama personilnya, kiranya bisa menyelidiki informasi ini, terkait maraknya pertanyaan Netijen yang mengatakan, "SIAPA SEBENARNYA PEMILIK SALON YANG MERUBAH JADI TEMPAT DUGEM."
Sementara kebenaran informasi melalui akun Facebook itu benar atau tidaknya, awak Media mencoba menggali informasi ke Supri Agus (Ketua DPC AWPI Asahan), mengingat sebelumnya bg Supri pernah cerita tentang suara dentuman musik diduga dugem di lokasi yang sama.
Menurut bg Supri, "saya pernah pagi hari ke ATM BRI di komplek Graha terminal, saat itu sekira pukul : 06 : 45 WIB pagi, saat itu terdengar suara dentuman musik dari gedung sebelah BRI, lalu saya bertanya ke Satpam BRI, dengan ucapan "suara apa itu bang," dan seketika di jawab ",Dugem lha", jawab sang Satpam, spontan saya bertanya, apa masih beroperasi, Langung di jawab sang Satpam, "masih bang, tiap malam, mereka mulai on sekitar jam 11 malam keatas bang," jawab saat satpam," paparnya.
Dan saat disinggung tentang adanya tuitan di akun Facebook yang mengatakan ada dugem di salon, apakah lokasinya sama dengan di lihat, bang Supri menjawab, "pastinya suara musik itu berasal dari yang buka izin nya itu Salon, sama persis seperti yang dituangkan oleh seorang pengguna Facebook itu," ucap bang Supri.
Dan ketika ditanya, siapa sebenarnya yang patut di salahkan dari kaca mata bang Supri tentang Salon yang beralih fungsi jadi tempat Dugem, "semuanya kita salah, yang memberi izin usaha salah, para APH baik Satpol PP, Polisi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, semuanya patut di salahkan, sebab lokasinya itu tidak jauh dari kota, bahkan bisa di bilang di kota," ucapnya.
"Lantas kenapa semua diam, dan anehnya saya pernah memcoba meminta salah satu Ustadz, untuk menjadi Narasumber terkait pendapatnya tentang tempat Dugem, apa coba jawab sang Ustad, "jangan akulah bang, Sogan Aku bang," ucap bang Supri.
Jadi intinya rasa kepedulian dan rasa kepekaan memang sudah hilang di kita ini, jika ada yang beriak dan bersuara di bilang karena belum dapatan, di situlah rusaknya akhlak kita sebenarnya, maka hasilnya jangankan tempat yang izinnya Pub atau hiburan, tempat yang notabenenya Salon saja bisa berubah Fungsi, sekarang kita lihat ada tidak yang mengambil tindakan dari informasi ini, perkara benar atau tidaknya informasi ini yah tugas para APH lah yang menggalinya, percuma mereka (APH) masing-masing punya tim Intelejen," ungkapnya. (tim).