ASAHAN-TURANGNEWS.COM - Pengusaha Tempat Hiburan Malam (THM) Vegas Bistro diduga salah menggunakan izinnya, yang seharusnya izin dimanfaatkan hanya untuk izin berusaha, kenyataannya izin diduga dimanfaatkan untuk usaha hiburan malam, bahkan diduga mengarah ke hal prostitusi dan peredaran narkoba, dengan informasi diduga Vegas Bistro pasang tarif masuk dari nominal Rp. 50 ribu hingga Rp. 75 ribu perorangnya.
Bahkan ironisnya, THM yang berada Vegas Bistro yang beralamatkan di Kompleks Graha (bersebelahan dengan terminal Madya Kisaran) Kecamatan Kisaran Barat, diduga telah menodai kesucian dari Masjid Agung Bakrie Kisaran, yang saat ini Masjid Agung Bakrie merupakan maskot kabupaten Asahan, yang melambangkan jika Masyarakat Kabupaten Asahan sebagai Masyarakat yang Religius, Berkarakter dan Bermartabat.
Untuk memastikan situasi jika Vegas Bistro adalah sebagai tempat hiburan malam, maka awak tim awak media mencoba melakukan kroscek kebenarannya, sekira pukul : 17.00 WIB, awak media sengaja mendatangi lokasi, ternyata saat jam sore lokasi Vegas Bistro masih terlihat sepi tanpa pengunjung, dan saat awak media mencoba mengambil gambar, beberapa pegawai di Vegas Bistro mencoba menghalangi tim wartawan dengan mengatakan, "ada apa ini bang koq di photo -photo bang," bahkan salah satu pegawai yang berada didalam juga mencoba mengambil photo tim wartawan.
Mengingat Posisi THM Vegas Bistro tidak jauh dengan letak Masjid Agung Bakrie Kisaran, sehingga membuat Tokoh Masyarakat harus buka suara dikarenakan THM Vegas Bistro semakin hari terkesan semakin merajalela, bahkan diduga berani beroperasi hingga menjelang adzan subuh berkumandang.
Kepada awak media turangnews.com, Ustadz Andi Kunefi Lubis S. Sos,i, saat dijumpai disalah satu kegiatannya di majlis ta'lim ISTIQOMAH, hari Sabtu (17/06/2023) menyatakan kekecewaannya atas ketidak tegasan Pemkab Asahan mengambil tindakan tegas terhadap setiap usaha yang menyalahi perizinannya, contohnya seperti Vegas Bistro yang diduga berani dan terang-terangan menjadikan tempat usahanya sebagai tempat hiburan malam, sehingga timbul pertanyaan kita, apakah memang benar jika Pemkab Asahan telah melegalkan usaha Vegas Bistro sebagai tempat hiburan malam, jika tidak benar yah Pemkab Asahan dalam hal ini Bupati harus berani menutup usaha tersebut.
"Jangan karena ulah beberapa Oknum yang hanya mementingkan isi kantongnya sehingga Visi dan Misi Kabupaten Asahan yang ingin menjadikan masyarakatnya sebagai Masyarakat yang Religius, Berkarakter dan Bermartabat jadi ternodai, apalagi permasalahan keresahan warga Asahan akibat ulah usaha Vegas Bistro bukan kali ini saja," sebut Ustadz muda yang selalu vokal jika mendengar keluhan masyarakat.
Lanjutnya lagi, "apalagi belakangan ini santer kawan-kawan wartawan memberitakan jika suara dentuman musik yang diduga dari THM Vegas Bistro terdengar hingga subuh, bahkan ironisnya adanya keluhan warga yang menyampaikan jika dentuman musik dari Vegas Bistro diduga masih bergema kendati suara Adzan Subuh sudah berkumandang, astaghfirullah hal azim , mau dibawah kemana generasi negeri ini jika hal semacam itu kita biarkan," ucapnya lagi.
Masih keterangan Ustadz Andi Kunefi Lubis, "namun begitu kita juga menyadari jika Aparat Penegak Hukum sudah berbuat, kendati setiap usaha para APH melakukan razia belum bisa membuahkan hasil yang maksimal, namun setidaknya para APH dalam hal ini dari Polres Asahan sudah mencoba menampung aspirasi masyarakat, sekarang kembali kepada sikap tegas dari Pak Surya selaku Bupati Asahan yang kita harapkan, tolong dengar suara rakyatnya, jika memang para pelaku bisnis atau usaha menyalahi dari izin yang dikeluarkan yah sikat saja, tutup usaha mereka," pungkasnya Ustadz Andi.
Mengakhiri keterangnya Ustadz Andi Kunefi Lubis mengatakan, "jika dalam waktu dekat belum ada tindakan dari Pemkab Asahan, maka jangan salahkan jika beberapa majlis taklim di Kabupaten Asahan menurunkan Massanya untuk menutup paksa usaha THM Vegas Bistro yang sudah membuat resah masyarakat kabupaten Asahan," pungkasnya. (Tim).
