Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Cita-cita dan Harapan Yang Mulia dari Sosok Caleg Andi Kunefi Lubis S, Sos,i Bersama Partai Gelora.

Minggu, 16 Juli 2023 | 18.51.00 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-20T01:02:36Z

Mengenal Lebih Dekat Sosok Ustadz Andi Kunefi Lubis, S, Sos,i, sebagai Caleg dari Partai Gelora untuk Dapil 5 Sumut, Nomor Urut 1, meliputi Kabupaten Batu Bara, Asahan dan Tanjung Balai.

ASAHAN-TURANGNEWS.COM - Terinspirasi dari kegagalan bangunan jembatan Titi Golkar yang berada di Desa Sei Nadoras, membuat cambuk buat tokoh muda yang notabenenya adalah anak kebun dari PTPN III Kebun Huta Padang.


Dalam bincang-bincang nya bersama Redaksi turangnews.com kepada Bacaleg Ustadz Andi Kunefi Lubis S, Sos,i yang  ditemani Ustadz Kondang Raja Dedi di Cafe Barbara Kota Kisaran, Minggu (16/07/2023) sekira pukul : 16.35 WIB.


Terdengar oleh awak Media, Ustadz Raja Dedi menanyakan apa motivasinya Ustadz Andi Kunefi Lubis, S, Sos, i sehingga berani maju untuk Bacaleg di Partai Gelora dan untuk Tingkat Provinsi untuk wilayah Kabupaten Batu Bara, Asahan dan Tanjung Balai.

"Apa motivasi pak Ustadz untuk maju sebagai Kandidat Caleg yang ingin ikut berebut kursi di DPRD Provinsi Sumut," tanya Ustadz Raja Dedi ke Ustadz Andi.

Jawab Ustadz Andi membuat terharu Redaksi turangnews.com, "jujur saya sedih dan sangat terpukul ketika saya mencoba memperjuangkan jembatan Titi Golkar di Desaku, pak Ustadz," jawabnya.


"Seperti mengemis saya waktu itu pak Ustadz, saya coba tanya ke Pihak Pemkab di arahkan saya ke DPRD Asahan, dan dari sana saya dapat jawaban supaya koordinasi ke DPRD Provinsi Sumut, dan akhirnya jembatan Titi Golkar itupun sampai saat ini tetap terbengkalai tidak jelas, padahal anggaran yang sudah tertuang 1,4 Milyar, terakhir dapat kabar dana sudah di kembalikan ke Kas Pemkab menurut pihak Inspektorat, entah botul ntah tidak merekalah yang tahu itu, dan kawan-kawan wartawan saat itu sudah ramai membuat berita tentang jembatan Titi Golkar itu, tapi sepertinya tidak juga membuahkan hasil," sebut Ustadz Andi.

Lanjut Ustadz Andi, "maka sejak saat itu jujur saya semakin tertantang untuk bisa lebih berbuat untuk Desa dan masyarakat yang memang harus di perjuangkan, jika memang syarat untuk bisa berbuat saya harus jadi Anggota Dewan, kenapa tidak saya coba mencalonkan diri saja, saya yakin kawan-kawan, saudara dan seluruh elemen masyarakat yang sudah kenal saya pasti dukung saya dengan ikhlas, karena motto saya berjuang adalah "bergerak dan berjuang bersama untuk pembangunan dan kesejahteraan," sebutnya.

Di kesempatan yang sama, Redaksi coba meminta pendapat Ustadz Andi Kunefi Lubis S, Sos, i, terhadap berita yang lagi di hits di kota Kisaran dalam Minggu ini, adanya dugaan salah satu pihak Rumah Sakit (RS) di Kota Kisaran yang tidak melayani pasien BPJS, yang infonya setelah menunggu lama di kursi antri dan ketika di tanyakan berkali-kali baru di dapat jawaban dengan alasan nama di KK dan di Kartu BPJS nya tidak Sinkron sehingga link BPJS untuk kartu pasien tidak terbuka.


Ustad Andi pun menjawab dengan vokalnya, "ohh,,, kalau seperti ini kejadian lagi bang, apalagi posisi saya nanti memang sudah duduk di kursi Dewan, saya pastikan bang, saya langsung jemput itu pasien dan dengan dana pribadi saya tidak apa-apa untuk mengobatkanya," jawabnya.


"Yang saya tanya ke pak Ustadz pendapat pak Ustadz dulu, bukan langkah Pak Ustadz," sebut redaksi saat itu.


Sambil tertawa Ustadz Andi Kunefi Lubis pun mengatakan, "maaf yoh bang, jujur saya kalau mendengar seperti ini langsung mendidih darah saya, saya terus teringat bagaimana lah kondisi pasien saat itu, sudahlah sedang sakit koq malah di persulit oleh pihak RS, sebenarnya tujuan didirikannya sebuah RS itu apa sih, bukankah tujuan berdirinya sebuah RS itu untuk kemanusiaan khususnya yang kondisinya sedang sakit, lagian apa dasarnya mereka (pihak RS-Red) tidak langsung menanggani Pasien yang memang kondisinya benar-benar membutuhkan segera perawatan intensif, jangan permasalahkan BPJS nya dulu lah seandainya BPJS memang bermasalah, rawat dulu pasien baru setelah itu kan bisa di panggil pihak keluarga pasiennya," ungkapnya.


Mengakhiri keterangnya Ustadz Andi menyebutkan, "rasanya suatu hal yang sangat tidak masuk akal lah bang, bagaimana sebuah RS sampai tega berbuat seperti itu terhadap pasien, pihak RS seharusnya sadar jika sebuah RS itu kondisinya saat ini tidak bisa terlepas dari BPJS, mengingat BPJS itu adalah program pemerintah, dan terhadap kasus ini sudah selayaknya pihak Pemkab dan Dinas Kesehatan, DPRD, segera mengambil langkah dan tindakan tegas untuk RS yang tidak mengedepankan keselamatan pasien dulu, khususnya RS yang menyepelekan pasien BPJS," sebutnya di akhir keterangannya.


Mari kita ikuti bincang-bincang dan langkah-langkah serta program kegiatan ustadz Andi Kunefi Lubis S, Sos,i sebagai Caleg untuk wilayah Kabupaten Batu Bara, Asahan dan Tanjung Balai, di kegiatan selanjutnya. (Red).




×
Berita Terbaru Update