Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Melalui Dinas Perhubungan, Pemkab Asahan Diduga Hamburkan Dana APBD.

Selasa, 07 Mei 2024 | 08.08.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-07T15:14:09Z

Keterangan Photo : Kabid. Investigasi DPD AWPI SUMUT, Tecy Septerio Smjk Melihat Papan Pagu Anggaran Biaya Pembangunan Rehabilitasi Pos Pengawasan Angkutan Umum Untuk Jasa Angkutan Orang/Barang, Selasa (07/05/2024).




ASAHAN-TURANGNEWS.COM
- Hasil Monitoring dan Investigasi dilapangan, ditemukan adanya dugaan penghamburan biaya dari Pemkab Asahan, dengan biaya sebesar Rp. 199.300.000 untuk Rehabilitasi Pos Pengawasan Angkutan Umum Untuk Jasa Angkutan Orang/Barang, yang saat ini sedang di kerjakan oleh CV PANTE BARAT, dengan Volume 3 (tiga) Pos yang pengerjaannya di mulai pada 15 Maret 2024 dan berakhir pada 12 Juni 2024.


Dugaan Penghamburan sangat di sesalkan oleh Tim Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Wartawan Propesional Indonesia (DPD AWPI) Sumatera Utara, mengingat Terminal Madya Kisaran yang di bangun dengan biaya milyaran rupiah saat ini diduga tidak pergunakan dengan efektif sebagaimana mestinya, dan tidak adanya aktivitas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan yang selama ini ngepos di depan atau di jalan lintas menuju pintu masuk ke terminal Madya Kisaran.


Tecy Septerio Smjk selaku Kabid Investigasi DPP AWPI Sumut kepada wartawan mengatakan, "kita menduga Pemkab Asahan melakukan pemborosan biaya dalam membangun Pos Pengawasan Angkutan Umum Untuk Jasa Angkutan Orang/Barang yang saat ini sedang di kerjakan," ucapnya.


"Sudah bertahun-tahun kita sebagai pelaku Sosial Kontrol di Kabupaten Asahan ini, tidak pernah melihat adanya Petugas Dinas Perhubungan yang ngepos atau bertugas di pos Jaga yang saat ini sedang di bangun, sehingga kita sangat menyayangkan dugaan pemborosan biaya yang dikeluarkan, dan kita sama-sama pantau nantinya, apakah Pos Pengawasan Angkutan Umum Untuk Jasa Angkutan Orang/Barang itu kedepannya berfungsi efektif atau tidak," ungkapnya.


Mengakhiri keterangnya Tecy Septerio Smjk mengatakan, "dari judul objek nya saja kita sudah aneh melihatnya, tertulis di situ Rehabilitasi tapi realisasi pengerjaannya adalah pembangunan dari dasar, jika rehab yah rehab dan jika bangun yah di buat di situ Bangunan bukan rehabilitasi," pungkasnya dengan tersenyum. (TIM).

×
Berita Terbaru Update