Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sairul Amri Saragih Sekretaris DPD KNPI Simalungun, ""Copot KPU Simalungun Perusak Demokrasi di Bumi Habonaran Do Bona."

Senin, 20 Mei 2024 | 05.57.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-20T12:57:46Z


SIMALUNGUN-TURANGNEWS.COM -
Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Simalungun, menggelar aksi unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Simalungun di Pematang Raya, Senin (20/5/2024).


Dalam aksinya, KNPI menuntut agar Komisioner KPU Simalungun dicopot, karena dinilai telah menghancurkan demokrasi di bumi ‘Habonaron Do Bona’ Simalungun.


Aksi diawali barisan dengan long march yang diikuti oleh anggota KNPI dan beberapa organisasi pemuda, berjalan menggunakan kendaraan odong-odong dan diikuti puluhan mobil menuju kantor KPU. 


Para berorasi menggunakan alat pengeras suara, pengunjuk rasa juga membawa spanduk dan poster yang intinya menekan pihak komisioner KPU Simalungun, Johan Septian . 


” Copot KPU Simalungun perusak demokrasi di bumi Habonaro Do Bona,” teriak Sairul Amri Saragih, Koordinator aksi


KNPI Unjuk Rasa Minta Copot 3 Komisioner KPU Simalungun

Dikatakan, KPU Simalungun tidak profesional dan independent bahkan cenderung hanya sebagai alat bagi oknum pengurus partai politik (parpol).


” Ada apa komisioner KPU (sebut 3 nama) mengahadap kepada ARS (Abdul Razak Siregar) sesaat jelang pengumuman penetapan PPK se Kabupaten Simalungun,” tanya Sairul Amri yang juga Sekretaris DPD KNPI Siamalungun.


” KPU Simalungun jangan seperti kerbau dicucuk hidungnya,copot KPU” teriak lainnya.


Orasi pengunjuk rasa disampaikan secara bergantian, turut melakukan orasi Ketua KNPI Simalungun, Juni Pardomuan Saragih, Safrudin Purba dan Gullit Saragih.


Selain mengkritisi tentang ketidaknetralan sebagai penyelenggara pemilu/pilkada, KPU Simalungun juga dinilai gegabah dan tidak melakukan seleksi administrasi persyaratan calon PPK yang diduga menggunakan surat keterangan kesehatan palsu.


” Penetapan calon anggota PPK oleh KPU Simalungun dinilai banyak kejanggalan, salah satunya meskipun sudah viral soal penggunaan surat kesehatan palsu, tetapi KPU tidak melakukan seleksi administrasi, justru tetap meloloskan calon tersebut,” kata Sairul Amri.


Kemudian, komisioner KPU juga dinilai kental dengan praktek KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), dimana adik kandung salah seorang komisioner diloloskan menjadi PPK, padahal nilai seleksi ujian melalui metode CAT sangat rendah.


” Kami meminta agar DKPP mengambil sikap tegas dalam hal ini . Karena cukup jelas komisioner KPU Simalungun sudah melanggar kode etik profesionalitasnya. Karenanya, kami minta segera copot tiga komisioner KPU Simalungun,” cetus Gullit Saragih.


Sementara, Kapolsek Raya AKP P.Siringoringo yang menerima para pengunjuk rasa, meminta agar penyampaian tuntutan aksi disampaikan dengan tertib, tidak ada yang melakukan tindakan anarkis.


aksi yang diikuti sekitar seratusan massa tersebut berlangsung tertib, aman dan lancar. Karena pihak KPU Simalungun tidak ada yang mau menerima, aksi massa mencoba menerobos masuk ke kantor KPU, namun terhalang petugas keamanan yang menjaga ketat kantor penyelenggara pemilu itu.


Tak ayal antara massa dan petugas sempat terjadi dorong dorongan sebentar, namun massa tidak berhasil masuk.


Kemudian antara pengunjuk rasa dengan petugas mengambil kebijakan, perwakilan massa diizinkan masuk hanya 5 orang untuk mencari keberadaan kelima komisioner. Tetapi setelah perwakilan massa menyisir ke seluruh ruangan yang ada, juga tidak menemukannya.


Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan menyatakan akan kembali datang melakukan aksi yang sama dengan jumlah massa yang lebih besar lagi. (FP)

×
Berita Terbaru Update