Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketua Dewan Pers, "UKW dan Media Terverifikasi Bukanlah Perintah Atau Amanat dari Undang – Undang Pokok Pers."

Selasa, 18 Juni 2024 | 19.54.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-18T14:18:28Z

Keterangan Photo : Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu, S.H, M.S.


JAKARTA-TURANGNEWS.COM-
Dalam keterangan Persnya, Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S., menyebutkan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pada waktu lahir tidak mengenal pendaftaran bagi perusahaan Pers.


Setiap perusahaan pers sepanjang memenuhi syarat berbadan hukum Indonesia dan seperti PT. menjalankan fungsi tugas jurnalistik secara profesional dan teratur, dapat disebut sebagai perusahaan pers meski belum terdata di Dewan Pers.


Menurut Ninik Rahayu, hal ini diatur dalam Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Sementara itu, dalam Pasal 15 ayat 2 (huruf g) Undang-Undang Pers, tugas Dewan Pers adalah mendata perusahaan pers. Dewan Pers tidak dapat memaksa perusahaan pers untuk didata atau ikut verifikasi media.



"Setiap orang dapat mendirikan perusahaan pers dan menjalankan tugas jurnalistik tanpa harus mendaftar ke lembaga mana pun, termasuk ke Dewan Pers, dan Wartawan tidak diwajibkan untuk mengikuti UKW," ujar Dr. Ninik dalam keterangan resminya, Kamis  4 April 2024 yang lalu, (dilansir dari suararadarcakrabuana.com).


Selanjutnya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bukanlah syarat bagi seseorang untuk menjadi wartawan di Indonesia. UKW bukanlah perintah dan atau amanat dari Undang – Undang Pokok Pers.


Hal senada juga disampaikan oleh Kamsul Hasan Sarjana Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), masih sangat banyak wartawan yang belum mengikuti dan belum lulus UKW.


"UKW bukanlah syarat bagi seseorang untuk menjadi wartawan di Indonesia, masih banyak wartawan yang sudah lulus UKW kualitas produk jurnalistik mereka rendah, sebaliknya banyak wartawan yang belum ikut UKW, tapi produk jurnalistik mereka benar-benar berkualitas," ucap Kamsul Hasan.


Kamsul Hasan menduga, kebijakan sejumlah lembaga pemerintah yang menolak bekerjasama dengan wartawan yang belum UKW, semata-mata hanya karena mereka ingin membatasi jumlah wartawan yang terlibat di kegiatan mereka. (RED).






×
Berita Terbaru Update