Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Viral Dunia Pendidikan Sumut !!! Dampak Ayah Laporkan Kepsek SMA 8 Medan ke Polisi, Maulidza Sari Febrianti Jadi Tinggal Kelas.

Selasa, 25 Juni 2024 | 11.05.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-25T18:05:24Z

Keterangan Photo : Coky Indra, Orang Tua Siswi Yang Protes Karena Anaknya Dinyatakan Tinggal Kelas, Mengingat Anaknya Merupakan Siswi Berprestasi di SMA Negeri 8 Medan.


MEDAN-TURANGNEWS.COM
- Coky Indra, orang tua siswi ngamuk di ruang kelas sekolah SMA Negeri 8 Medan, usai mengetahui anaknya tinggal kelas, Sabtu 22 Juni 2024. 


Orang tua murid di Kota Medan, Sumatera Utara, mengamuk setelah mengetahui anaknya yang berprestasi dan memiliki nilai bagus tidak naik kelas hanya karena absensi. Orang tua siswi tersebut menduga kejadian ini terkait laporan kasus pungutan liar (pungli) di SMA Negeri 8 Medan yang ia ajukan, yang diduga melibatkan kepala sekolah, dilansir dari beritasatu.com.


Dalam video yang viral, Coky Indra, orang tua dari Maulidza Sari Febrianti, siswi kelas sebelas SMA Negeri 8 Medan, marah-marah di ruang kelas sekolah karena tidak terima anaknya tinggal kelas hanya karena alasan absensi.


Seusai dari ruang kelas, Coky mendatangi kantor sekretariat sekolah yang terletak di Jalan Sampali, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (22/6/2024) siang, untuk bertemu dengan pihak sekolah dan mempertanyakan alasan anaknya tidak naik kelas, padahal anaknya berprestasi dan memiliki nilai bagus.


Coky menduga, anaknya tidak naik kelas lantaran kepala sekolah SMA Negeri 8 Medan memiliki sentimen pribadi terhadap dirinya. Dugaan sentimen itu dikarenakan Coky sebelumnya telah melaporkan kasus korupsi dan pungli yang dilakukan oleh kepala sekolah ke Polda Sumatera Utara.


"Anak saya berprestasi, nilainya bagus, tapi tetap tinggal kelas dengan alasan absensi. Saya menduga ini terjadi karena saya melaporkan kepala sekolah atas kasus korupsi dan pungli ke Polda Sumut tahun ini, yang saat ini sudah dalam tahap penyelidikan. Uang sekolah di sini Rp 150.000 per bulan kami bayar," kata Coky.


Sementara itu, Maulidza Sari Febrianti, siswi kelas sebelas SMA Negeri 8 Medan, terlihat lesu karena tidak naik kelas. Ia merasa kecewa dengan pihak sekolah yang tidak menaikkannya hanya karena masalah absensi meski nilai mata pelajarannya bagus.


"Saya minta tolong, kesalahan saya apa ? Nilai saya bagus semua. Semester lalu pun nilai saya 90. Kenapa saya tidak naik kelas, padahal sikap saya di sekolah juga baik," ucap Lidza.


Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah terkait masalah tidak naik kelasnya Maulidza, meskipun ia memiliki nilai bagus. Dugaan korupsi dan pungli yang melibatkan kepala sekolah SMA Negeri 8 Medan juga masih belum mendapatkan klarifikasi resmi. (TIM).







×
Berita Terbaru Update