Keterangan Photo : Tim Wartawan Ukur Ketebalan Pembangunan Rabat Beton di Dusun V Cinta Dame Desa Padang Sari, Senin (22/07/2024).
ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Sebelumnya Kepala Desa Padang Sari Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan, yang berinisial "Budi" menyangkal pemberitaan wartawan dengan mengatakan jika objek yang di beritakan wartawan bukan pekerjaan Rabat Beton di desanya. Dan mengajak wartawan untuk cek langsung ke lokasi Pembangunan Rabat Beton di Dusun V Cinta Dame.
Sayangnya, sang Kades terkesan mengelabui wartawan, saat Tim Wartawan kembali melihat ke lokasi Pembangunan Rabat Beton di Dusun V Cinta Dame, persisnya di Jalan Nenas Desa Padang Sari, Senin (22/07/2024).sekira pukul : 17.00 WIB, sang Kepala Desa sudah tidak bisa dihubungi, belakangan baru tahu jika ternyata nomor WhatsApp Tim Wartawan sudah diblokir oleh sang Kades.
Dilokasi, Tim Wartawan mendapati tiga orang pekerja yang sedang menempel corran Rabat Beton yang berada di Dusun V Cinta Dame, yang sebelumnya sudah banyak di beritakan oleh Tim wartawan, sebab Pembangunan Rabat Beton yang menelan biaya sebesar Rp. Rp. 110. 635. 120, yang bersumber dari Dana Desa 2024, yang pengerjaannya dilakukan oleh TPK Padang Sari, dengan Volume 104 m x 3 m x 20 cm, diduga di kerjakan asal jadi.
Melalui pekerja yang ada ditempat, Tim Wartawan mendapat informasi jika plang pagu anggaran yang tadinya di pasang sudah dibuka, dan melalui pekerja juga Tim Wartawan mendapat informasi jika pengerjaan Pembangunan Rabat Beton dikerjakan secara manual, tidak menggunakan Mesin Molen yang seharusnya.
Sebelumnya, Tim Wartawan sudah berkali-kali meminta untuk ketemu dengan sang Kepala Desa untuk bisa konfirmasi langsung, tetapi Sang Kades selalu memblokir nomor kontak wartawan yang menghubunginya, sepertinya sang Kades memang benar-benar tidak punya etika.
Selanjutnya atas permintaan Kades, Tim Wartawan kembali mengunjungi lokasi Pembangunan Rabat Beton di Dusun V Cinta Dame, dan hasilnya tetap ditemukan kesalahan, dimana Volume ketebalan Rabat Beton kurang dari 20 cm, sementara kondisi permukaan Rabat Beton tampak masih basah karena baru di plaster ulang, dan salah pekerja mengaku ke Tim Wartawan, jika pekerjaan Rabat Beton terpaksa di perbaiki karena diributkan oleh wartawan.
"Baru kami plaster lagi bang, dan sebagian permukaan yang mengelupas kami tempel lagi, karena sudah diributin oleh wartawan kata Pak Kades," sebut salah satu Pekerja ke wartawan. Dan saat ditanya tentang Plang Pagu Anggaran yang sudah tidak nampak lagi, ketiga pekerja menjawab serentak dengan kalimat, "oh, sudah dibuka bang," jawabnya.
Dan saat ditanya, kenapa Kepala Desa berdalih objek photo yang kami tampilkan di berita tidak diakui jika hasil pekerjaan di Dusun V Cinta Dame, salah satu pekerja menjawab, "oh itu kemarin saya yang lihat photonya bang, karena kami di suruh perbaiki, tapi menurut kami karena photo dengan lokasinya beda, makanya kami jawab jika yang di photo itu bukan di sini," ucapnya. Namun saat ditanya dimana bedanya, ketiga pekerja itu diam tidak menjawab.
Menyikapi sang Kepala Desa yang terkesan menyepelekan Wartawan, Supri Agus dari Asosiasi Wartawan Propesional Indonesia (AWPI) DPD Sumut mengatakan, "kenapa Kepala Desa yang seharusnya jadi panutan masyarakat tidak bisa dipegang cakapnya, jika memang ingin membuktikan benar atau tidak pekerjaan yang ada di desanya, apa salahnya jika sama-sama di lapangan untuk sama-sama mengecek Kondisinya," ucapnya.
Mengakhiri keterangnya Supri Agus mengatakan, "dia minta agar kita meluangkan waktu kita untuk datang ke desanya, tapi kenapa justru sang Kades yang tidak bisa meluangkan waktunya, dan parahnya lagi setiap nomor kontak wartawan yang menghubunginya berakhir dengan pemblokiran, apakah menurut sang Kades dengan memblokir nomor kontak wartawan masalah selesai," pungkasnya. (TIM).