Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Karena Manajer Tidak Ada Ditempat, Niat GBPU Asahan Untuk Konfirmasi Ke Manajer PTPN IV Reg 1 Sei Silau Kembali Gagal.

Kamis, 05 September 2024 | 19.21.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-06T02:21:36Z

Keterangan Photo : Ketua LSM GBPU Asahan Maulana Annur Saat Melapor ke Petugas Jaga di Kantor PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau, Kamis (05/09/2024).



ASAHAN-TURANGNEWS.COM-
Terkait rentetan temuan dugaan kesalahan kerja di PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau, yang ditemukan TIM LSM GBPU ASAHAN diantara, dugaan dana tunasan Kelapa Sawit Produktif yang tidak di realisasikan, adanya dugaan eks tumbangan liar pada tanaman Karet produktif, dana perawatan Dongkel Anak Kayu (DAK) yang diduga juga tidak direalisasikan pada TM Karet produktif, pekerjaan Kastrasi dan tunas pelepah dasar pada tanaman TBM kelapa sawit, dan terakhir adanya penggelapan produksi karet yang dilakukan oleh salah satu Karyawannya.


Yang kesemuanya dari temuan itu, Tim LSM GBPU Asahan melalui Ketuanya Maulana Annur, sudah mencoba melakukan koordinasi dan konfirmasi kepada Manajemen PTPN IV Regional 1, baik melalui Manajer, Askep dan Asistennya, namun Sayangnya, ada dugaan Manajemen Kebun Sei Silau secara terkoordinir sengaja untuk tidak membalas, dan menjawab telpon dari Maulana Annur. 


Selanjutnya, pada hari Kamis (05/09/2024) sekira pukul : 11.45 WIB, Maulana Annur sengaja merapat ke Kantor Kebun Sei Silau untuk dapat ketemu langsung dengan Manajer, dan hal tersebut dilakukannya atas kebuntuannya karena tidak responnya Manajer saat dihubungi via telepon dan WhatsApp, bahkan sang Manajer mengambil jalan pintas memblok nomor kontaknya.


"Saya sengaja hari ini datang ke Kantor Kebun Sei Silau ini bang, dengan harapan bisa bisa ketemu dengan sang Manajer, melalui Petugas Satpam yang piket di Pos kita dapat jawaban jika Manajer sedang tidak ada ditempat, sebelumnya saya juga datang ke Kantor Afdeling 1 dan Afdeling II untuk ketemu dengan Asisten, namun menurut Karyawan yang ada di masing-masing Afdeling mengatakan jika Asistennya mengikuti Pendidikan, dan kendali Afdeling dipegang oleh Asisten Kepala (Askep), sementara Askep juga susahnya naujubilah ditelpon,"  tutur Maulana Annur kepada wartawan saat ketemu di Kantor Kebun Sei Silau.


Lanjut Aan, "kita pengen ketemu langsung dengan Manajer selain ingin konfirmasi terkait adanya dugaan dana pemeliharaan yang tidak direalisasikan ke lapangan, juga ingin konfirmasi sampai dimana tindakan yang dilakukan oleh Manajemen terhadap pelaku Penggelepan Produksi Karet milik Kebun Sei Silau, mengingat adanya informasi yang simpang siur ke kami, ada yang bilang masih bekerja dan ada juga yang bilang sudah di skorsing," pungkasnya.


"Maka sebelum kami melangkah ke depan untuk melayangkan surat ke Kementerian BUMN dan Jajaran Pengawas dan Pengaduan BUMN, saya berniat dengan baik-baik untuk melakukan koordinasi dan konfirmasi ke Manajemen, namun kelihatannya sang Manajer di duga merasa diatas angin dan terlalu sepele dengan orang-orang seperti kita ini selaku Penggiat Sosial Kontrol," tutup Maulana Annur.


Terpisah, wartawan beberapa kali mencoba melakukan konfirmasi via WhatsApp ke Asisten Afdeling 1 dan V, Askep dan Manajer, bahkan ke Ruslan selaku Sekretaris Manajer, namun ada dugaan Manajemen sengaja terstruktur dan terkoordinasi untuk tidak merespon kontak atau pesan yang dikirimkan oleh wartawan turangnews.com yang diduga atas perintah Ikhsan Syawal Sinuraya selaku General Manager (GM) di Distrik Asahan.


Sebelumnya juga Wartawan sudah mencoba melakukan konfirmasi melalui Andrianto selaku Ketua SPBUN Basis Sei Silau, terkait dugaan salah satu Karyawan yang diduga telah melakukan penggelapan Produksi Karet,  Andrianto menuliskan via WhatsApp, "Pekerja sudah tidak bekerja lagi boss. Jangan salah berita, Posisi sekarang skorsing sambil menunggu keputusan hukum yang tetap bos," tulisnya pada tanggal 29 Agustus 2024.


Namun saat itu wartawan menjawab dengan kalimat, "bang izin, bisa tidak kami minta surat skorsingnya bang, supaya bisa kami jadikan dasar pemberitaan tentang kebijakan perusahaan bagi karyawan yang telah melakukan pelanggaran-pelanggaran, Supaya bisa menjadi perhatian buat karyawan yang lainya Bang."


Yang langsung kembali di jawab oleh Ketua SPBUN dengan kalimat, "Saya bicarakan dulu sama pimpinan ya bos," tulisnya, Kamis (29/08/2024), yang hingga hari ini Jum'at (06/09/2024) Ketua SPBUN Basis Sei Silau tidak ada menunjukkan surat skorsing yang diminta wartawan, yang artinya ada dugaan Manajemen tidak memberikan izin surat skorsing tersebut ke wartawan. (SRD).

×
Berita Terbaru Update