Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Sosok Aksi Tunggal "Aan" Yang Menyambut Dewan Komisaris PTPN IV di Stasiun KA Kisaran, Audit & Koreksi Areal & TM di Kebun Sei Silau.

Jumat, 20 September 2024 | 21.01.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-21T05:41:32Z

Keterangan Photo : Maulana Annur (Aan) Saat Orasi Tunggalnya Menyambut Kedatangan Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1 di Stasiun KA Kisaran.



ASAHAN-TURANGNEWS.COM-
Maulana Annur atau biasa dipanggil "Aan, merupakan anak yang lahir dan di besarkan di lingkungan Perkebunan PTPN, saat ini Aan merupakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GBPU Kabupaten Asahan, yang selama kiprahnya di LSM, Aan selalu menyoroti tentang kebijakan Perusahaan BUMN khususnya di PTPN IV Regional 1 Asahan.


Bukan benci atau anti PTPN, darah yang mengalir di tubuh Aan bersumber dari beras catu sejak Aan masih anak-anak dan Ayahnya bekerja sebagai Karyawan di PTPN V yang berganti PTPN III dan sekarang berganti menjadi PTPN IV Regional 1 Kebun Huta Padang, bagaimana mungkin seorang Aan benci dan anti Perkebunan PTPN ?


"Rasa cinta dan peduli saya dengan Perkebunan PTPN khususnya PTPN IV Regional 1 Asahan, makanya selalu saya kritisi jika menurut saya ada kejanggalan dan dugaan kesalahan kerja dari Manajemen Kebun," sebut Aan ke wartawan, Sabtu (21/09/2024).


Selaku Penggiat Lembaga Kontrol Sosial yang berada disekitar Perkebunan Nusantara PTPN, Aan tetap tekad dalam beraspirasi untuk melakukan pemantauan dan pengamatan di perkebunan PTPN IV REGIONAL 1, untuk tujuan bersama Manajemen PTPN supaya Perkebunan PTPN Regional 1 Asahan semakin maju dan menjadi harapan kesejahteraan buat masyarakat luas, yang sejatinya ruang lingkup Perkebunan selalu hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar Perusahaan untuk tujuan terciptanya hubungan yang sejahtera rukun dan harmonis.



Disinggung tentang Orasi tunggalnya di Stasiun KA Kisaran sehubungan kedatangan Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1, Aan mengatakan, "saya hanya ingin  menyampaikan aspirasi ke Dewan Komisaris setelah penyampaian saya secara baik-baik tidak direspon oleh Manajemen Kebun Sei Silau dan General Manager (GM) PTPN IV Regional 1 Asahan," sebutnya.


"Jujur saya ingin sekali bertemu dengan  Pihak Dewan Komisaris dikebun Sei Dadap, itu makanya seusai shalat Jum'at saya dan rekan merapat ke Kebun Sei Dadap, karena saya ingin menunjukkan data dan fakta serta dokumen yang sudah saya siapkan terkait Kebun Sei Silau, namun sayangnya saya tidak bisa masuk karena dihalangi oleh petugas keamanan dan Polisi dengan senjata Laras panjangnya," ungkap Aan lagi.


Lanjut keterangan Aan, "coba abang bayangin layaknya saya ini teroris saja sehingga ada oknum Polisi yang menghadang saya dengan senjata ? Jikapun saya mundur bukan berarti saya takut oleh Oknum Polisi yang membawa senjata Laras panjang itu, namun karena saya menghargai kawan-kawan Satpam dan Papam Kebun Sei Dadap, sehingga saya memilih untuk duduk dan diam tanpa Orasi menunggu di depan gerbang Perkebunan Sei Dadap berharap Dewan Komisaris menyambangi saya, namun harapan saya sirna sang Dewan Komisaris berlalu begitu saja," pungkasnya.


"Walaupun tidak berhasil menemui Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1, saya akan bertekad untuk terus Aspirasikan sampai dapat dan direspon oleh Bapak-bapak dari Dewan Komisaris PTPN IV PALMCO, sehingga saya dapat langsung menyampaikan temuan dan investigasi saya di areal Perkebunan Sei Silau yang diduga Manajemennya bermain dana perawatan, KKN dan Nepotisme, serta adanya dugaan kutipan gaji karyawan yang diduga ilegal," sebut Aan.


Supaya terciptanya GOOD GOVERNANCE yang baik untuk perkebunan BUMN, Aan berharap sekali bagaimana caranya supaya dirinya selaku Aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat bisa bersinergis dengan komisaris Perusahaan Perkebunan menuju vision yang baik. (SRD).





×
Berita Terbaru Update