ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Merasa jenuh dengan janji manis dan harapan palsu dari Pemerintah Kabupaten Asahan, warga dari Aliansi Empat Kecamatan (AMEK) yang terdiri dari Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Tinggi Raja, Kecamatan Buntu Pane dan Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan, lakukan Aksi Protes dengan menutup pintu masuk jalan tol Indrapura - Kisaran, Senin (18/11/2024).
Massa yang terus mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Asahan yang telah berjanji untuk segera memperbaiki Jalan Lintas Desa Gedangan Via Siantar, yang hanya sebuah janji dan isapan jempol belaka mengingat hingga kini belum juga ada realisasinya, sementara kondisi jalan semakin hancur dan sulit dilalui.
Dalam orasinya, Arief selaku Koordinasi aksi yang didampingi rekannya Arief dan Jupri dan ratusan warga, kepada wartawan mengatakan, "Aksi unjuk rasa ini merupakan aksi jilid 6, yang terpaksa kami lakukan karena pemerintah provinsi Sumatera Utara melalui Dinas PUPR Provinsi Bina Marga tidak menepati janjinya, yang sebelumnya sudah berjanji akan memperbaiki ruas jalan lintas Kisaran-Bp.Mandoge pada bulan Oktober 2024, namun sampai dengan saat ini belum ada juga realisasinya," ucapnya.
"Setelah di tagih janjinya, dikatakan molor lagi hingga tanggal 25 November 2024, pernyataan tersebut seakan hanya terkesan mengulur waktu dan mempermainkan warga, maka jangan salahkan jika hari ini kami melakukan Aksi dengan kembali turun ke jalan untuk menyampaikan kembali Aspirasi kami," sebut Arif.
Lanjut Arief, "Kami tidak akan gentar untuk terus memperjuangkan perbaikan jalan Gedangan ini demi kepentingan umum. Masyarakat sudah muak dengan janji-janji Pemerintah. Hari ini kami meminta kepastian dan jaminan kepada Pemerintah melalui Dinas PU Provinsi untuk perbaikan jalan Gedangan ini. Saya tidak menjamin masyarakat yang melakukan aksi untuk terus bertahan disini hingga pejabat Pjs.Gubernur Sumatera Utara atau Kadis PU provinsi maupun Kepala UPT Dinas PU Bina Marga menjumpai kami di sini," tegasnya dihadapan ratusan masyarakat dan petugas kepolisian dari Polres Asahan.
Aksi masyarakat tidak terbendung hingga melakukan blokade jalan pintu masuk Tol, dengan menduduki jalan masuk yang didominasi oleh kaum omak-omak. Aksi ini sontak menimbulkan kemacetan atau antrian panjang kendaraan yang dari arah dalam Tol maupun yang diluar pintu Tol.
Terpantau Personel Kepolisian dari Polres Asahan kewalahan untuk menghalau Aksi Warga, dan Kepolisian hanya bisa berdiri ditempat mengamati jalannya Aksi. (SA).
.jpg)
