SIAK-TURANGNEWS.COM-Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar SPBU, dan hasil Investigasi Tim Wartawan dilokasi ditemukan truk-truk dengan tangki modifikasi dengan kapasitas 3 ribu liter diduga sedang melakukan pengisian BBM bersubsidi jenis Solar, Rabu (05/02/2025).
Saat Tim Wartawan mencoba melakukan konfirmasi ke Supir truk yang diduga mengangkut tangki modifikasi dan sedang melakukan pengisian BBM bersubsidi jenis Solar, dan saat ditanya siapa bosnya dan kemana akan dibawa BBM yang sedang diisinya, sang Supir menyebutkan jika BBM yang diangkutnya akan dibawah ke salah satu Pabrik yang ada di Kabupaten Siak Provinsi Riau, dan Juragan BBM yang dimuatnya merupakan Oknum Aparat TNI-AD yang bertugas di Kodim Siak.
.jpg)
Mendengar keterangan dari Sang Supir, awak media berusaha mengorek keterangan tentang kebenaran jika bos diduga penimbun BBM bersubsidi jenis Solar benar merupakan Oknum Aparat TNI-AD.
"Abang hubungi aja bang "IR" dari Kodim, masa orang abang enggak kenal dengannya ?" tanya sang supir ke Wartawan.
Sementara dilokasi SPBU, selain kegiatan pengisian BBM bersubsidi jenis Solar ke truk yang mengangkut tangki modifikasi, juga terpantau kegiatan pengisian BBM jenis solar dan pertalite ke ratusan jerigen, sehingga menjadi tanda tanya wartawan kenapa SPBU 14.286.670 Desa Benteng Hulu, Kecamatan Mempura kabupaten Siak Provinsi Riau hanya berjarak kurang lebih 4 Km dengan Mapolres Siak.
Sehingga timbul pertanyaan wartawan apakah mungkin pihak Polres Siak dibawah kepemimpinan AKBP Eka Ariandi Putra, SH, SIK tidak mengetahui adanya perbuatan yang melanggar hukum yang diduga melakukan penimbunan BBM bersubsidi di wilayah hukumnya. Dan jika memang pihak Polres Siak benar belum mengetahui adanya dugaan sindikat penimbunan BBM bersubsidi yang terjadi lingkungannya, maka dengan tayangnya berita ini merupakan informasi ke Kapolres Siak.
Sementara Manajamen SPBU saat dikonfirmasi oleh wartawan menyebutkan pengisian BBM bersubsidi sudah melalui mekanisme yang benar melalui barcode, sementara sistem barcode sudah sama-sama diketahui aturan dan mekanismenya. Terkesan sang Manajemen menganggap wartawan adalah orang yang tidak mengerti aturan dan tata cara penyaluran BBM melalui Barcode.
Juga dimohon perhatiannya yang serius kepada Simon Aloysius Mantiri selaku Dirut Pertamina dan jajarannya, kiranya dapat menelusuri kebenaran informasi yang disampaikannya ini, dan kitanya dapat mengambil tindakan yang tegas terhadap dugaan penyalahgunaan izin SPBU dalam menyalurkan BBM bersubsidi, yang berdampak kepada kerugian negara dan masyarakat kecil. (SA).
