ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Dikomandoi oleh Maulana Annur (Aan) puluhan massa yang tergabung di Lembaga Demokrasi 14 Gerakan Bunuh Politik Uang (GBPU) Kabupaten Asahan, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dan DPRD Asahan, Jumat (07/02/2025) pukul 10.00 WIB.
Terpantau oleh wartawan, puluhan massa GBPU 14 Asahan bergerak dari titik kumpul di lokasi ke Graha menuju Kantor Bupati Asahan dan dilanjutkan menuju ke Kantor DRPD Asahan.
Dalam orasinya GBPU 14 Asahan meminta perhatian yang serius dari Pemkab dan DPRD Asahan terkait dugaan keterlibatan Manajer PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate (BSRE) Divisi IV Aek Tarum, atas tindakannya menumbang pohon mahoni yang ada disepanjang jalur DAS di HGU PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate (BSRE) Divisi IV Aek Tarum.
Koordinator aksi, Maulana Annur, dalam orasinya meminta agar aparat hukum menangkap dan mengadili pelaku yang bertanggung jawab atas penebangan liar tersebut.
“Tangkap dan usut tuntas pelaku ilegal logging penebangan pohon mahoni di areal lahan HGU perkebunan karet PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Divisi IV Aek Tarum, puluhan batang pohon mahoni yang ditebang berada di daerah aliran sungai (DAS), penebangan diduga dilakukan bersamaan dengan kegiatan replanting tanaman karet, sehingga pohon mahoni ikut ditebang tanpa izin," ungkap Aan.
Menurut Aan, ada dugaan aksi penebangan dilakukan oleh oknum dari dalam perusahaan sendiri, yang dengan sengaja memanfaatkan proses peremajaan tanaman karet untuk menebang pohon mahoni, jelas perbuatannya melanggar hukum karena tidak mengantongi izin dari pihak terkait,” ujarnya.
Dalam tuntutannya, GBPU meminta Pemerintah Kabupaten dan DPRD Asahan untuk mengevaluasi serta mencabut izin perpanjangan HGU PT. Bridgestone Aek Tarum jika terbukti terjadi pelanggaran hukum.
Selain itu, GBPU 14 Asahan juga mendesak agar Direktur Utama PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, segera mencopot manajer PT. Bridgestone Divisi IV Aek Tarum karena diduga terlibat dalam kasus Ilegaloging.
“Kami minta Dirut PT. Bridgestone segera mencopot manajer Divisi IV Aek Tarum dari jabatannya terkait dugaan ilegal logging ini, massa juga mendesak Kapolres Asahan untuk segera mengusut dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab dalam kasus ilegal logging ini," harap Aan lagi.
Dikantor DPRD masa di terima oleh Sabri selaku perwakilan dari Anggota DPRD Asahan, mengingat tidak ada Anggota DPRD yang ada dilokasi, “Saya diutus untuk menerima aspirasi dari rekan-rekan, karena saat ini seluruh anggota DPRD Asahan sedang ada kegiatan di luar daerah,” ujar Sabri.
Sabri juga juga menyampaikan jika Ketua DPRD Asahan telah menjadwalkan pertemuan dengan para pengunjuk rasa pada hari Senin, 10 Februari 2025, untuk mendengar dan menindaklanjuti aspirasi mereka.
Mengakhiri keterangnya Sabri mengatakan, “Ketua DPRD Asahan telah menyampaikan pesan kepada saya bahwa hari Senin besok beliau akan mengundang langsung rekan-rekan untuk berdiskusi dan menyahuti aspirasi ini,” sebutnya.
Terpantau kegiatan unjuk rasa berjalan dengan kondusif tanpa halangan yang berarti, sebelum membubarkan diri massa berjanji akan terus mengawal kasus tersebut hingga ada tindakan tegas dari pihak berwenang. (SA).